Senin, 18 April 2016

mengenal velg mobil


Mengenal Velg-velg JDM Bagian 1 : Retro 70’s!


JDM Retro Wheels
Velg mobil, bisa dikatakan sebagai salah satu elemen terpenting dalam kepribadian suatu mobil. Dengan velg yang keren & pas dengan image mobil, tentunya akan menjadi daya tarik tersendiri….Pedal2theMetal meyakini hal ini!
Nah, bagaimana kalau kita mengenal beberapa velg-velg ikonik, terutama dari Jepang. Sebagai permulaan, bagaimana kalau kita mengenal velg-velg retro JDM yang sekarang sedang tren?
*ini hanya pengenalan biasa, bukan tentang ukuran atau obrolan-obrolan spesifik
RS Watanabe RS8
RS Watanabe RS-8
Watanabe! Bisa dibilang sebagai velg retro paling terkenal & ikonik dari Jepang. Dengan desain 8 batang yang khas, berbagai macam ukuran, tentu saja Watanabe mampu dipakai di berbagai macam mobil. Yang patut diperhatikan adalah, nama asli velg ini adalah RS Watanabe RS8, bukan cuma RS Watanabe saja, karena Racing Service Watanabe juga membuat velg-velg model lain, seperti 4-SpokesFalcon Mesh dan lain-lain.
Porsche 911 RS Watanabe
Yang unik dari RS Watanabe RS8 adalah : Mampu serasi dengan berbagai macam mobil, terutama mobil-mobil dengan desain retro atau klasik. Buktinya? Bahkan Porsche 911 diatas pun terlihat pas dengan RS Watanabe RS8!
Hayashi Street Fin
Hayashi Street
Hayashi Street Fin, bisa dibilang saingan RS Watanabe dalam hal kepopulerannya! Sama seperti Watanabe, Hayashi Street Fin tersedia dalam macam model, salah satunya tipe CR yang seperti dipakai 510 ini. Dan seperti Watanabe, karena kepopulerannya, Hayashi Street Fin masih diproduksi oleh Hayashi Racing di Jepang.
Hayashi Command
Hayashi Command
Hayashi Command, merupakan salah satu produk lain dari Hayashi Racing yang berdiri sejak 1966. Desain simpel dan sesuai dengan desain-desain mobil retro Jepang, membuat velg yang sudah tidak diproduksi ini banyak dicari para penggemar maupun kolektor mobil retro Jepang.
Hayashi Yayoi
Hayashi Yayoi Sakura
Hayashi Racing Yayoi (Sakura), merupakan salah satu velg retro terunik dari Jepang! Bagaimana tidak? dengan desain yang terinspirasi daun Sakura, bisa dibilang Hayashi Yayoi hanya pas dengan mobil-mobil retro Jepang. Kelangkaan serta keunikannya membuatnya dicari-cari para kolektor. Untunglah, sekarang anda dapat memesannya langsung ke Hayashi Racing Jepang, meskipun siap-siap kaget dengan harganya yang relatif mahal!
Masih banyak velg-velg Hayashi Racing lain, seperti Bomber (yang memiliki bentuk kontroversial) namun saatnya kita pindah ke topik selanjutnya….
SSR Mk.I
SSR MK.1
Speed Star Racing. Nama legendaris untuk para penggemar velg Jepang, karena sejak 1971, selalu konsisten dalam memproduksi velg berkualitas, dan salah satunya adalah Mk.1. Dengan desain (sangat) simpel, SSR Mk.1 lebih banyak digemari para pengendara mobil Bosozoku karena desainnya yang “tidak basa-basi” dan tersedia dalam ukuran-ukuran yang aneh!
SSR Mk.II
SSR MK-II MX-5 Roadster Miata
Velg lain dari SSR yang terkenal adalah Mk.II, dengan desain yang empat bilah, mirip Hayashi Street II, namun lebih “dalam”. Berbeda seperti Mk.I, Mk.II tidak hanya banyak dipakai oleh mobil Bosozoku & Hashiriya seperti AE86, namun juga mobil-mobil modern seperti Mazda Miata MX-5

Oh iya, SSR Mk.II tersedia juga dalam varian R, yang terlihat lebih modern!
SSR Mk.III
SSR MK.III
Mk.III bisa dibilang seri Mk paling populer. Mengapa? Tentunya karena desainnya yang abadi! Dan seperti Mk.IIMk.III juga sering digunakan oleh mobil-mobil modern! Harganya yang melambung tinggi, membuat banyak tiruannya, seperti Konig B.Bomb.
SSR Star Series
SSR Star Shark
SSR seri Star, bisa dibilang sebagai salah satu velg retro paling agresif, mengapa? lihat saja desainnya! terinspirasi “Shuriken” (senjata khas para Ninja). SSR Star memiliki 2 varian, yaitu Star Shark yang seperti di gambar, dan Super Star yang hanya memiliki 4 bilah “Shuriken“.
SSR Formula Mesh/Mesh
SSR Formula Mesh
SSR Formula Mesh bisa dibilang sebagai pelopor velg “mesh” (jari-jari) di Jepang. Desain yang terinspirasi dari BBS ini sebenarnya lebih populer di kalangan pengguna AE86 atau Silvia S13, namun tentu saja bukan berarti haram dipakai mobil-mobil retro Jepang lainnya. Dengan elemen Shuriken (atau bintang) membuat SSR Formula Mesh terlihat unik!
SSR Longchamp XR-4
SSR Longchamp
Longchamp! Dengan nama “berani“, Longchamp adalah velg retro SSR yang mudah dikenali, karena desain 6 bilahnya yang simpel, namun tetap terlihat keren! Seperti SSR Mk.II, Longchamp XR-4 tersedia dalam varian modern dengan nama XR-4Z.
SSR memiliki varian retro lainnya, namun kebanyakan sudah stop produksinya, seperti Bright SpeedCasablanca dan Tomcat.
Work Equip 01
Work Equip 01
Produk pertama dari Work Wheels adalah Equip 01, dan bisa dibilang sangat sukses. Buktinya? Dengan sampai sekarang masih diproduksi, merupakan tanda bahwa desain klasik Equip 01 masih diminati. Desain 4 Bilah yang mirip propeler merupakan daya tarik utama Equip 01.
Work Equip 02 / Impul Hoshino Racing G5
Impul Hoshino Racing G5
Work Equip 02 adalah varian Equip yang paling langka. Selain jarang diminati, Equip 02 juga sudah dihentikan produksinya. Desain Equip 02 adalah kebalikan dari Equip 01, dengan bagian bilahnya yang menjadi lubang. Equip 02 menjadi legendaris karena dipakai & diberi merk ulang oleh Impul menjadi Hoshino Racing G5dan dipakai di Nissan S12 “Super Silhoutte”.
Work Equip 03
Work Equip 03
Work Equip 03 adalah seri Equip selain 01 yang masih diproduksi. Alasannya? Bisa jadi karena Equip 03 lebih diminati oleh para pemakai mobil modern dibanding retro. Mengapa? Mungkin karena desainnya yang meski klasik, namun tetap serasi dengan desain mobil-mobil modern!
Advan A3A
Advan A3A
Advan, yang merupakan merek velg dari perusahaan ban terkemuka Jepang, Yokohama, pernah memproduksi velg unik, A3A. Dengan desain 3 bilah yang tersedia dalam berbagai warna, A3A terutama varian Advan Racing A3A seperti di gambar, banyak dicari para kolektor karena keren jika dikombinasikan dengan mobil Retro Jepang, terutama yang berwarna merah. Varian lain dari seri A3 adalah A3E yang memiliki desain “nyentrik“.
Enkei Apache
Enkei Apache
Enkei, yang lebih dikenal dengan varian-varian modernya, ternyata pernah membuat velg retro, seperti Apache, AP RacingMAG, serta Mesh yang sekarang diproduksi ulang. Namun yang paling unik adalah Apache. Mengapa? Lihat saja logonya!
Sekian dulu pengenalan terhadap velg-velg Retro era 70an, sebenarnya masih banyak velg-velg lainnya, namun Pedal2theMetal akhiri dulu ya….

velg mobil


MENGENAL PCD DAN OFFSET VELG MOBIL


PCD & OFFSET
Barangkali banyak pemilik mobil belum paham betul dengan istilah di velg. Kebanyakan hanya tahu ring dari ukuran 15, 16, sampai 19. Namun, ketika berhadapan dengan teman dan mengutarakan niat ingin ganti velg. Sang teman lantas menanyakan, PCD-nya berapa. Atau offset-nya berapa?
Untuk memasang velg yang nyaman, dan lebih penting lagi soalkeselamatan, dua hal tersebut harus diketahui. Jika hanya PCD saja, sementara offset-nya salah, bisa-bisa mengendarai mobil jadi tidak nyaman.
Supaya lebih jelas, berikut penguraiannya=
PCD (pitch circle diameter)
Ukuran yang berkaitan dengan diameter pola baut roda. Pengukurannya dengan mengambil titik terlurus dari masing-masing lubang baut roda. Misalnya 4 baut yang diukur antara titik berseberangan dan satuan milimeter. Tapi kalau untuk velg 5 baut, penarikan garis PCD ada di antara dua titik lubang baut yang ada di seberang lubang baut roda yang ditarik ukurannya.
Dari ukuran itu, didapat angka paling standar 100 mm buat mobil-mobil kebanyakan. Maka disebutnya PCD 100. Untuk mobil-mobil MPV dan light-SUV, PCD-nya 114,3 mm, sedangkan sedan kecil dan hatchback, seperti Honda Jazz, Toyota Yaris, atau Chevrolet Aveo, ber-PCD 100. Kalau keluarga Mercedes 112, BMW 120, dan SUV yang besar 139,7.
Offset
Menandakan seberapa besar permukaan tengah velg menjorok ke dalam atau ke luar. Hal itu ditandai dengan bilangan angka plus kode berjuluk ET. Semisal ET25, ET45, dan seterusnya. Semakin kecil angka maka penampang tengah velg makin celong ke dalam dan bibir velg lebar.
Kalau dipasang, velg jadi makin ke luar fender. Sebaliknya, semakin besar angka, penampang tengah makin ke luar dari bibir velg. Berarti, posisi velg masuk ke dalam fender.
Untuk mengubah aplikasi offset, hal itu bisa diakali dengan memakai adaptor. Namun ingat, ini hanya bisa dilakoni buat velg-velg berkonstruksi 2 sampai 3 pieces. Harus diperhatikan keakuratan penghitungannya. Efek buruknya, selain bisa bikin gesrot, mangkuk shockbreaker dan dek dalam rawan tergerus roda. Akhirnya, kaki-kaki pun jadi rentan rusak.
Keterangan yang menyertai sebuah Velg racing biasanya dalam bentuk :
“Antera114 / 16×7 / Hole 4×100 / ET25”
Keterangan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Antera114 : kode model velg dari Antera,
16×7 : dimensi Velg (dalam inch)
Hole 4×100 : PCD velg tersebut ialah 100cm dengan 4 lubang
ET25 : Offset velg tersebut ialah 25
PCD
PCD ialah jarak lubang baut pada velg. Lihat gambar dibawah ini
Lingkaran biru melambangkan baut roda pada mobil anda. Terlihat bahwa ada 4 buah baut yang berada dalam lingkaran dengan diameter 100cm (R50cm). Konfigurasi seperti ini dinamakan PCD 100 dengan 4 buah lubang baut roda.
Untuk mengetahui sendiri PCD roda mobil anda, ukurlah dengan penggaris diameter lingkaran baut rodanya dengan penggaris.
OFFSET
Diatas ialah penampang melintang dari sebuah velg. Contoh diatas memiliki dimensi 16×7 ET25 jadi
Diameter Velg (Nominal Wheel Diameter) = 16″,
Lebar Velg (Rim Width) = 7″,
Offset = +25cm.
Semakin besar offset, maka bila dipasangkan velg akan semakin kedalam fender mobil.

sumber